LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER
ROUTING DINAMIS
ROUTING DINAMIS
Disusun Oleh Kelompok L :
M. Hibatul Azizi
|
NIM: 064001600021
|
|
Ridho Rachmat G
|
NIM: 064001800006
|
|
Fikri Khalish
|
NIM: 064001800031
|
|
Uray Asyifa
|
NIM: 064001600033
|
Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Trisakti
Jakarta – Indonesia
2019
TUJUAN
Laporan ini dibuat untuk menyelesaikan praktikum kedelapan
matakuliah Jaringan Komputer. Selain itu, hal ini juga berguna sebagai panduan
umum untuk konfigurasi routing dinamis didalam Cisco Packet Tracer.
TEORI
PERCOBAAN
Dynamic Routing (Router Dinamis) adalah sebuah router yang memiliki dan
membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan
dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur
router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling
memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling
memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table,
Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui
keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar.
Kelebihan Routing Dinamis:
1.
Cocok untuk area besar/luas
2.
Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya
3.
Bila terjadi penambahan suatu network baru tidak perlu semua router
dikonfigurasi, hanya router yang berkaitan saja
4.
Router secara otomatis berbagi informasi
5.
Routing table dibuat secara dinamik
6.
Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada
7.
Administrator tidak ikut campur tangan
Kekurangan Routing Dinamis:
1.
Beban kerja router menjadi lebih berat karena selalu memperbarui IP Table
pada setiap waktu tertentu
2.
Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router
membroadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah
konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua
alamat IP yang ada.
LANGKAH
PERCOBAAN
1. Buat
topologinya, yang terdiri dari 3 buah router dan 3 buah PC yang masing-masing routernya
terhubung dengan 1 PC berbeda. Router pertama dan kedua terhubung dengan serial
2, sementara router kedua dan ketiga terhubung dengan serial 3.
2. Kemudian
isilah IP address untuk PC0 192.1.1.2 dan default gateway 192.1.1.1, sementara
untuk PC1 isi IP address dengan 193.1.1.2 dan default gateway 193.1.1.1 lalu
untuk PC2 isi IP address dengan 194.1.1.2 dan default gateway 194.1.1.1
3. Setelah
melakukan konfigurasi IP untuk PC lalu kita lakukan konfigurasi IP untuk
router. Pertama pilih Router0 dan masuk ke CLI, kemudian masukan perintah
berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.1.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.1
255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Sementara
untuk Router1 masukan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 193.1.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 10.1.1.2
255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.1
255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Kemudian
untuk Router2 berikan perintah berikut.
Router#en
Router#conf t
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 194.1.1.1
255.255.255.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s3/0
Router(config-if)#ip add 11.1.1.2
255.0.0.0
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Keseluruhan
perintah yang diberikan pada ketiga router tersebut adalah konfigurasi router
untuk serial router dan juga konfigurasi jaringan FastEthernet0/0 masing-masing
routernya.
4. Langkah
selanjutnya adalah mengonfigurasi routing RIP pada masing-masing router. Untuk
Router0 masukkan perintah berikut di dalam CLI.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network
192.1.1.0
Router(config-router)#network
10.1.1.0
Sementara
untuk Router1 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network
10.1.1.0
Router(config-router)#network
193.1.1.0
Router(config-router)#network
11.1.1.0
Lalu
untuk Router2 masukkan perintah berikut.
Router>en
Router#conf t
Router(config)#router rip
Router(config-router)#network
194.1.1.0
Router(config-router)#network
11.1.1.0
5. Langkah
terakhir adalah proses ping secara acak, lakukan untuk menguji bahwa
keseluruhan konfigurasi yang sudah kita buat dapat berjalan dengan baik dan
lancar. Terlihat bahwa keseluruhan proses ping sudah
berhasil/Successful.
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari prak ini adalah penggunaan routing dinamis membantu
kita untuk menghubungkan setiap jaringan dengan cara setiap router memberi tahu
informasi tiap router kemudian dijadikan forwarding table yang memuat setiap
alamat dari router lainnya sehingga tiap router dapat berkomunikasi. Informasi
tersebut akan diupdate setiap saat tergantung kondisi dari jaringan dan hal
inidapat merubah isi forwarding table.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar